Jumat, 10 Januari 2020

Organisasi Mahasiswa Krisis Idealisme

"Idealisme adalah keistimewaan terakhir yang dimiliki oleh pemuda"   Tan Malaka.

Akhir-akhir ini sangat sering kita dengar anak organisasi memengang teguh Idealisme.
Apa itu idealisme? Versi KBBI adalah Hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna.
Sederhananya menurut penulis Prinsip dasar hidup yang benar.

Banyak mahasiswa menyatakan dirinya idealis, tetapi realitanya hanya ikut-ikutan. Bahkan banyak yang nga tahu apa tujuan dia ikut organisasi. Sok menyatakan suara kebenaran di depan banyak orang. Tetapi bukti tidak ada. Bahkan hal-hal kecil yang benar pun tidak berani disuarakan dan dilaksanakan. Organisasi yang harusnya mampu mewakili suara aspirasi mahasiswa, namun dicederai oleh oknum organisasi yang hanya SOK IDEALIS.

Mari penulis ajak ke realita.
Ketika Ujian Akhir Semester (UAS) selesai, ada trend pada sebagiaan  mahasiswa berlomba-lomba menyuap dosen, agar nilai selamat. Bahkan banyak dari mereka adalah pengurus dan anggota organisasi di kampusnya. Padahal idealnya mereka mengajak teman-temannya agar jujur dan berintegritas.

Contoh lain: Ketika ada oknum dosen yang menjual buku tidak wajar/memaksa membeli, mereka hanya diam. Tidak melapor dan bertindak. Semua masalah bertumpu di depan mata, tetapi mulut terbungkam.
Ketika ada isu yang BPJS naik, ada RUU bermasalah, dst, paling ingin terdepan menyuarakan kebenaran. Tetapi masalah yang benar-benar bisa dijangkau diabaikan.
Analoginya ingin menyuarakan kebenaran di depan rakyat Indonesia, tetapi cara hidupnya tidak benar dan tidak berintegritas. Bagaimana jadinya jika suatu saat anda menjabat. Ya sama saja.
Alhasil Indonesia hanya berbicara masalah klasik, masalah korupsi. Sehinga visi besar NKRI ini tidak akan pernah tercapai.

Mereka berkoar-koar agar dosen tidak melakukan Pungutan Liar, tetapi diam-diam menyalami dosen dengan amplop berisi Uang dan nama pemberi. Agar nilai dan kuliah lebih lancar. Bahkan ada juga dosen kader organisasi yang terang-terangan meminta uang kepada mahasiswa atau hadiah tertentu. Sungguh miris.

Hanya segelintir mahasiswa dan dosen yang benar-benar tulus mau mengubah realita ini. Ketika ada yang mengubah pahitnya kenyataan itu, mereka yang disingkirkan. dan akhirnya pasrah akan keadaan.

Bagaimana bangsa ini mau maju dan bersih dari korupsi, dari kuliah saja sudah belajar KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)?

Tanyakan isi hatimu, benarkah kelakuanmu saat ini???? atau berbicaralah kepada rumput!
APAKAH KEBENARAN ITU HANYA ADA DI LANGIT?




4 komentar:

Conyhaw12 mengatakan...

Tuntaskan bung!!!

afrelan sius silalahi mengatakan...

Bagaimana caranya kalau anggota organisasi mahasiswanya juga bungkam, malah ikut arus kesalahan juga?

Unknown mengatakan...

saaat uas para kaum terpelajar lomba2 membuat kopekan/contekan.., kita sejak dini selalu berfokus pada hasil., dengan mengesampingkan prosesnya..,

afrelan sius silalahi mengatakan...

Sepakat. Ingin hasil yg terbaik dengan tetapi peosesnya yang ugal-ugalan. Bagaimana kita mau berbicara cita-cita yg visioner. Masalah klasik aja belum tuntas?

UPR peringkat 82 PTN/PTS Terbaik di Indonesia versi Webometrics

Pada bulan Juli 2019 UPR telah menduduki Peringkat 71 kampus terbaik Se-Indonesia versi Webometrics . Namun, setelah dirilis pada awal tahun...