Minggu, 02 Februari 2020

UPR peringkat 82 PTN/PTS Terbaik di Indonesia versi Webometrics

Pada bulan Juli 2019 UPR telah menduduki Peringkat 71 kampus terbaik Se-Indonesia versi Webometrics. Namun, setelah dirilis pada awal tahun 2020 UPR menempati Posisi 84.
Dan Faktanya Universitas Palangka Raya (UPR) menjadi satu-satunya PTN yang masuk 100 besar dari Pulau Kalimantan. 
Sumber gambar: website resmi webometrics

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berada di posisi 170.
Politeknik Negeri Pontianak posisi 132.
Universitas Tanjung Pura berada di posisi 143. 

Dikutip dari Kompas.com Penilaian ini berdasarkan keaktifan website masing-masing kampus. Yang di dalamnya ada 4 aspek yang dinilai , yaitu presence, impact, openness, dan excellence.
1. Presence diukur beradasarkan jumlah situs web, termasuk sub domain yang ada di suatu universitas.

2. Aspek impact dinilai dari banyaknya backlink dari situs luar.

3.  openness diukur dari jumlah file berbagai jenis (.pdf, .doc, .ps, .eps, .docx, .ppt, atau .pptx), yang dapat diakses dan terhubung dengan domain situs universitas.

4. Excellence dinilai dari jumlah artikel publikasi ilmiiah karya civitas akademika universitas tersebut.

Sabtu, 01 Februari 2020

Keadaan Netizen +62 (Indonesia)

Netizen +62 .
+62 adalah kode telepon negara Indonesia.
Dan netizen (warganet) dari Indonesia adalah salah satu pengguna internet terbesar di dunia.

Bagaikan baru mengenal Internet, banyak dari mereka menyalahgunakan fungsi internet.
Banyak pemuda pula  hanya bolak balik mengecek media sosialnya karena tidak ada kerjaan lain selain rebahan dan menatap layar gawai/gadget.
Mereka semua menjadi pangsa pasar e-commerce dan berbagai media berita. Banyak dari mereka tidak mengerti kebenaran sebuah promosi barang maupun informasi.

Akibatnya.......
Netizen +62 menjadi orang-orang yang konsumtif dan ngampang terprovokasi karena digiring oleh berbagai media.

Warganet +62 rentang akan perpecahan.
Berikut keadaan terkini bangsa dunia maya +62.
1. Sampai saat ini masalah Kadrun, kampret, cebong tidak juga selesai.
Padahal sudah tahun 2020 bro. Mereka mudah digiring melalui media demi kepentingan politik tertentu.
2. Berbagi media nasional sangat susah untuk netral. Karena kebanyakan pemilik stasiun TV/media nasional adalah pemilik partai atau simpatisan partai tertentu.
3. Malas membaca berita secara menyeluruh, dan terlalu fanatik terhadap satu media tertentu. Akibatnya mudah saling menghujat antar warganet. Kemudian rating dari media yang menyampaikan informasi tersebut meningkat.
4. Banyak komentar tetapi belum membaca dan mendengarkan secara utuh sebuah berita.
Apalagi berfikir untuk menyaringnya
5. Banyak warganet +62 mabuk agama. Ketika menyinggung sebuah agama, maka pasti akan sangat cepat memberikan reaksi. Mereka susah menyaring suatu informasi, Karena memang susah mencari media yang independen.
6. Banyak kasus masalah negara ini, yang pemberitaannya kurang transparan. Kembali lagi warganet menjadi emosi. Sehingga mereka berspekulasi atau hanya memberikan opini masing-masing terhadap masalah bangsa ini.
7. Masalah kemanusiaan banyak terbawa kepada masalah rasisme.
Jika membaca berbagi komentar pada berita elektronik ataupun You Tube, banyak komentar mengarah kepada rasisme. Contoh : masalah Virus N-cov 2019 (Chorona Virus).
Ujung-ujungnya adalah banyak merendahkan/menghujat harkat dan martabat bangsa Tiongkok. Bahkan warga Indonesia yang keturunan China mungkin akan merasa tersakiti dengan komentar-komenter berita yang ada.

Waspada dan takut terhadap virus boleh, tetapi merendahkan bangsa lain dengan isu Rasis adalah hal yang sangat fatal dan tindakan tidak berpri-kemanusiaaan.
Sadarkan kalian semua, keadaan rata-rata warganet Sekarang bukan mencerminkan bangsa dan budaya Indonesia yang kita cita-citakan.

Berharap pada media bisa mendidik warganet Indonesia, eh malah hanya mikirin ratingnya masing-masing. Ya Sudahlah.

Kalau jargon kepolisian sih,
Saring sebelum sharing.
Boro-boro menyaring, membaca aja malas.
Huhhh
Tingkat literasi Indonesia aja hanya 0,001 persen yang artinya dari seribu manusia di Indonesia yang gemar membaca hanya 1 orang.

Parah kan?
Kapan lagi mau maju negara ini, kalau kita tidak berubah?


Jumat, 10 Januari 2020

Organisasi Mahasiswa Krisis Idealisme

"Idealisme adalah keistimewaan terakhir yang dimiliki oleh pemuda"   Tan Malaka.

Akhir-akhir ini sangat sering kita dengar anak organisasi memengang teguh Idealisme.
Apa itu idealisme? Versi KBBI adalah Hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna.
Sederhananya menurut penulis Prinsip dasar hidup yang benar.

Banyak mahasiswa menyatakan dirinya idealis, tetapi realitanya hanya ikut-ikutan. Bahkan banyak yang nga tahu apa tujuan dia ikut organisasi. Sok menyatakan suara kebenaran di depan banyak orang. Tetapi bukti tidak ada. Bahkan hal-hal kecil yang benar pun tidak berani disuarakan dan dilaksanakan. Organisasi yang harusnya mampu mewakili suara aspirasi mahasiswa, namun dicederai oleh oknum organisasi yang hanya SOK IDEALIS.

Mari penulis ajak ke realita.
Ketika Ujian Akhir Semester (UAS) selesai, ada trend pada sebagiaan  mahasiswa berlomba-lomba menyuap dosen, agar nilai selamat. Bahkan banyak dari mereka adalah pengurus dan anggota organisasi di kampusnya. Padahal idealnya mereka mengajak teman-temannya agar jujur dan berintegritas.

Contoh lain: Ketika ada oknum dosen yang menjual buku tidak wajar/memaksa membeli, mereka hanya diam. Tidak melapor dan bertindak. Semua masalah bertumpu di depan mata, tetapi mulut terbungkam.
Ketika ada isu yang BPJS naik, ada RUU bermasalah, dst, paling ingin terdepan menyuarakan kebenaran. Tetapi masalah yang benar-benar bisa dijangkau diabaikan.
Analoginya ingin menyuarakan kebenaran di depan rakyat Indonesia, tetapi cara hidupnya tidak benar dan tidak berintegritas. Bagaimana jadinya jika suatu saat anda menjabat. Ya sama saja.
Alhasil Indonesia hanya berbicara masalah klasik, masalah korupsi. Sehinga visi besar NKRI ini tidak akan pernah tercapai.

Mereka berkoar-koar agar dosen tidak melakukan Pungutan Liar, tetapi diam-diam menyalami dosen dengan amplop berisi Uang dan nama pemberi. Agar nilai dan kuliah lebih lancar. Bahkan ada juga dosen kader organisasi yang terang-terangan meminta uang kepada mahasiswa atau hadiah tertentu. Sungguh miris.

Hanya segelintir mahasiswa dan dosen yang benar-benar tulus mau mengubah realita ini. Ketika ada yang mengubah pahitnya kenyataan itu, mereka yang disingkirkan. dan akhirnya pasrah akan keadaan.

Bagaimana bangsa ini mau maju dan bersih dari korupsi, dari kuliah saja sudah belajar KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)?

Tanyakan isi hatimu, benarkah kelakuanmu saat ini???? atau berbicaralah kepada rumput!
APAKAH KEBENARAN ITU HANYA ADA DI LANGIT?




Rabu, 08 Januari 2020

BEASISWA DI UPR (Universitas Palangka Raya)

Khusus S1 UPR
Sumber Dana : pemerintah/lembaga pemerintah:

1. Bidikmisi.

Beasiswa ini diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu secara ekonomi dan memiliki tekat untuk menyelesaikan studi (kuliah) tepat waktu. Beasiswa ini membebaskan biaya kuliah/SPP/UKT. Bahkan memberikan biaya hidup, biaya perjalan pertama berangkat dari kampung halaman ke tempat perkuliahan.  Data tahun 2019 adalah bantuan biaya pendidikannya adalah Rp 700.000/bulan.

Cara mengurusnya minta surat rekomendasi bidikmisi kepada pihak sekolah (SMA/SMK/MA).
 Lebih lengkapnya silahkan baca link resmi di bawah ini.
 Link website di sini.

Sekolah akan memberikan akun Bidikmisimu dan login di sini .


2. PPA
 Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Biasanya dibuka setiap tahun, diperuntukkan bagi mahasiswa On Going, dan memenuhi syarat-syarat yang dibuat kampus masing-masing. Khusus UPR, biasanya akan ada pengumuman ke setiap fakultas bahwa beasiswa ini akan dibuka.
Masa penerimaan beasiswa adalah 1 tahun. Jadi, jika mau pantau terus Mading kampus dan website kampus UPR. Link di sini
Instagram UPR, dan info lainnya tengtang UPR klik sini.

3. BANK INDONESIA
Beasiswa Bank Indonesia (BI) adalah beasiswa yang diutamakan bagi mahasiswa berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan dari latar belakang ekonomi kurang mampu.  Setiap penerima beasiswa akan masuk ke dalam keluarga /paguyuban GenBi (Generasi Baru Indonesia).
Setiap tahunnya beasiswa ini di buka di UPR. Dan minimal sudah melewati semester 3 (sedang semester 4).
Biaya bantuan pendidikannya adalah Rp. 1.000.000/bulannya selama setahun.
Untuk alamat instagram GenBi Kalteng klik di sini.
Silahkan tanya-tanya lebih lanjut mengenai GenBi di sana.

4. KALTENG BERKAH
Beasiswa Kalteng berkas setiap tahun diumumkan oleh pemerintah daerah Kalteng dan kampus-kampus yang ada di Kalteng.
Per tahun 2019 nilai beasiswa ini adalah Rp. 2.000.000 selama setahun.
Pantau terus Mading dan website kampus UPR untuk mengikuti perkembangan mengenai beasiswa ini.


5. BANK BRI
Bank BRI cabang Palangka Raya pada tahun 2019 juga memberikan bantuan beasiswa BRI kepada mahasiswa UPR.
Namun untuk jumlah nominal beasiswa, penulis tidak tahu. Pantau aja pengumuman di kampus baik di website kampus maupun media sosial resmi kampus UPR.

6. PEMERINTAH KABUPATEN
Untuk beasiswa kabupaten, biasanya dapat ditelusuri melalui HIMA (Himpunan Mahasiswa) Asal kabupatennya masing-masing. Atau dapat ke kantor dinas pendidikan kabupaten, tanyakan apakah di kabupaten mu tersedia beasiswa bagi mahasiswa yang sedang kuliah.


Sumber dana dari Swasta:
1. KARYA SALEMBA EMPAT (KSE)
KSE adalah beasiswa swasta terbesar di Indonesia yang sudah meluluskan lebih dari 20.000 mahasiswa seluruh Indonesia.
Per 2020 KSE telah bermitra dengan 34 kampus Negeri dari Aceh hingga Papua.
Untuk website resminya klik di sini.

Untuk alur pendaftaran nya di UPR klik di sini.
Beasiswa ini per 2019 memberikan biaya bantuan pendidikan Rp. 750.000/bulan.
Dan masih banyak pelatihan tingkat regional sampai nasional yang diberikan KSE untuk beswannya.
Untuk mengikuti perkembangannya kamu dapat mengikuti Instragram resmi Paguyuban KSE UPR di sini.

2. DJARUM BEASISWA PLUS
Beasiswa Djarum Beasiswa Plus adalah salah satu beasiswa bergengsi tingkat nasional. Beasiswa ini juga selain memberikan biaya bantuan pendidikan juga banyak memberikan pelatihan tingkat nasional.
Biaya pendidikan per 2019 adalah Rp. 750.000/bulannya.
Untuk informasi resmi dari beasiswa ini, silahkan klik link ini.
Di sana dijelaskan persyaratan, hak dan kewajiban beswannya.
Akun Instagram resmi penerima beasiswa ini klik di sini.

3. ADARO
Beasiswa Adaro adalah beasiswa dari Yayasan Adaro, setiap tahunnya Adaro membuka beasiswa ini di UPR. Namun untuk syarat-syarat detailnya silahkan pantau website dan Mading kampus UPR.
Berita terkait beasiswa Adaro klik di sini.

4. Beasiswa Peduli Orang Utan
Sumber dan dari Borneo Nature Foundation. Website resmi klik di sini
Data tahun 2019, beasiswa ini telah di dapat UPR sebanyak 2 kali. Tahun 2019 adalah tahun ke 2. Dan pernerimanya berasal sari Fakultas Pertanian. Dana Bantuan pendidikan adalah Rp  15.000.000 dalam setahun.
Penerima beasiswa ini diharapkan ikut mensosialisasikan penyelamatan Oran Utan. Informasi terkait link berita beasiswa ini klik di sini.

Sebenarnya banyak lagi beasiswa yang bermitra dengan UPR, namun untuk kabar berita yang penulis dengar masih sejauh ini per tahun 2020.

Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat.



Sabtu, 04 Januari 2020

APA ITU ORGANISASI?

1. Menurut Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya "The executive functions" mengemukakan bahwa:
I define organization as a system of cooperatives of two more persons 
(organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih).

Artinya jika tidak ada kerja sama dalam mengerjakan sesuatu, itu tidak layak disebut sebagai organisasi (ditarik dari sudut pandang chester).


2. Menurut Dimock, organisasi adalah "the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination, and control may be exercised to achive a given purpuse" (Perpaduan secara sistematis antara bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Artinya organisasi adalah perpaduan saling ketergantungan yang memiliki kewenangan, koordinasi, dan pengawasan, definisinya mirip dengan fungsi-fungsi manajemen.

3. Menurut Waldo, organisasi adalah stuktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan wewenang formal dan kebiasaan dalam suatu sistem administrasi.

4. Menurut Panlayakim, organisasi adalah bentuk setiap penggabungan manusia untuk suatu tujuan bersama.

5. Menurut Sondang P. Siagian, organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih, yang bekerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang di dalamnya terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau kelompok orang yang disebut bawahan.

dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok orang-orang dapat dikatakan organisasi, jika memliki 4 unsur pokok, yaitu :
1. Organisasi itu metupakan sistem
2. Ada pola aktivitas
3. Ada sekelompok orang
4. Ada tujuan yang telah ditetapkan.

Sifat-sifat organisasi
1. Organisasi formal, yang memiliki ciri-ciri:
A. Seluruh anggota diikat dengan persyaratan formal.
B. Kedudukan, jabatan, dan pangkat dibuat hierarkis dan Piramida sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
C. Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya sesuai wewenang dan tanggung jawabnya.
D. Pelaksanaan kegiatan diatur munurut jabatan masing-masing.
E. hubungan kerja sama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural yang berimplikasi pada perbedaan gaji dan tunjangan.
F. Adanya AD/ART dan Sistem operasional Prosedur.
Contoh : Organisasi pendidikan (kampus, sekolah, dinas pendidikan)
Organisasi partai (PDIP, Gerindra, Nasdem, PKS, Demokrat, dst)
Organisasi eksternal mahasiswa ( GMNI, HMI, GMKI, KMHDI, PMII, KAMMI, dst).

2. Organisasi Informal, yang memiliki ciri-ciri:
Organisasi ini tidak terdaftar resmi di Kementrian/dinas terkait dan tidak memiliki syarat-syarat formal untuk menjadi anggota. Contoh: komunitas pecinta motor gede, pemuda masjid/gereja, keluarga, komunitas baca, dst.

Persamaan organisasi formal dan infromal adalah sama-sama memilki tujuan yang ingin dicapai, adanya kerja sama dalam organisasi baik internal maupun ke eksternal organisasi, dan berupaya bergerak maju agar terus berkembang.


Referensi
Anton Athoilah.Dasar-dasar Manejemen (tahun dan penerbit tidak diketahui).


Jumat, 03 Januari 2020

Cara Kreatif Bertahan Hidup Sampai Akhir Bulan

Saya pernah mendengat lelucon "apakah anak kos benar-benar hidup atau hanya berusaha bertahan hidup?".  Hal ini cukup masuk akal dan menggelitik. Karena memang rata-rata anak kos menghabiskan uangnya sebelum akhir bulan (sekitar tanggal 20-25). Hal ini biasanya terjadi bagi mahasiswa yang memiliki kiriman dari orang tua, namun terbatas (keluarga status keuangan menengah ke bawah). Oleh sebab itu saya mau berbagai cara kreatif untuk bertahan hidup sampai akhir bulan.

Berikut cara kreatif saya:
1. Rumuskan anggaran pengeluaran yang sudah pasti setiap bulan.
Contoh: Biaya makan, sewa kos, internet.
Hal agar melihat berapa pengeluaran pasti setiap bulannya.

2. Rumuskan beberapa pengeluaran tambahan yang akan terjadi.
Contoh : Biaya jalan-jalan, nongkrong keseringan, dll. Karena hal tersebut bukanlah kebutuhan utama, upayakan meminimalkan pengeluaran untuk hal-hal seperti ini. Maksimal 30 persen dari kiriman setiap bulannya.

3. Ikuti berbagi seminar gratis. Karena selain mendapat ilmu, biasanya seminar menyediakan kudapan (Snack) dan kadang menyediakan makanan. Hal ini cukup membantu mengurangi pengeluaran.

4. Cari kerja paruh waktu atau jualan online.
Sambil kerja sampingan cukup membantu keuanganmu, dan jangan sampai mengganggu kuliah. Hentikan jika itu mengganggu, karena tujuan awalmu adalah untuk kuliah. Jualan online juga merupakan cara yang bagus, kamu dapat menjadi reseller barang orang lain, jual pulsa, dst.

Ya, itu beberapa tips dari saya, semoga bermanfaat. Terima kasih

Laporan Praktikum Genetika Dasar (Persilangan Monohibrid)


       A.     Pendahuluan
Ciri yang paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan organisme untuk mereproduksi jenisnya. Sejenis menghasilkan sejenis, organisme menurunkan organisme yang sama. Suatu keturunan akan lebih menyerupai orangtuanya daripada individu lain yang spesiesnya sama, tapi hubungannya lebih jauh. Perpindahan sifat dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dinamakan penurunan sifat yang dikenal dengan istilah hereditas. Selain itu, adapun variasi: keturunan yang memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari orangtuanya atau saudara sekandungnya. Mekanisme hereditas dan variasi menjadi perhatian seiring abad ke-20.
Menurut Mehler (1996), definisi hereditas sebagai transimi genetik dari orang tua pada keturunannya merupakan penyerderhanaan yang berlebih karena sesungguhnya yang diwariskan oleh anak dari orangtuanya adalah satu set alel dari masing-masing orang tua serta mitokondria yang terletak di luar nukleus (inti sel), kode genetik inilah yang memproduksi protein kemudian berinteraksi dengan lingkungan untuk membentuk karakter fenotif (Meilinda, 2017).
Dari Campbell (1999), istilah hereditas akan mengenalkan terminologi Gen dan Alel sebagai ekspresi alternatif yang terkait sifat. Setiap individu memiliki sepasang alel yang khas dan terkait dengan tetuanya. Pasangan alel ini dinamakan genotif apabila individu memiliki pasangan alel yang sam, maka individu tersebut bergenotipe homozigot dan jika berbeda maka disebut heterozigot (Meilinda, 2017).    
      B.     Landasan Teori
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi atau pemisahan gen-gen yang scalel (segregation of allelic genes). Menurut Hukum Mendel I, tiap organisme memiliki dua alel untuk setiap sifat. Selama pembentukan gamet, dua alel berpisah sehingga masing-masing gamet hanya mengandung satu alel untuk suatu sifat. Jika dua gamet bertemu pada fertilisasi, keturunan yang terbentuk mengandung dua alel yang mengendalikan satu sifat. Hukum Mendel I tersebut sesuai dengan teori pewarisan sifat karena alel-alel tersebut menjelaskan mengapa Hukum Mendel I dapat dibuktikan dengan persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda)
Dalam suatu persilangan perlu diketahui istilah-istilah yang digunakan. Istilah-istilah itu diantaranya (Brown, T. A, 1993).
a.       Parental (P) : induk
b.      Filial (F) : keturunan
c.       Keturunan Pertama (F1) : anak
d.      Keturunan Kedua (F2) : cucu
e.       Genotipe : sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : AA, Aa, aa, AABb
f.        Fenotipe : sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : besar, kecil, tinggi, pendek.
g.       Dominan : sifat gen yang memiliki ekspresi lebih kuat yang dapat menutupi/mengalahkan  sifat yang dibawa gen alelnya, disimbolkan dengan huruf kapital, contoh : AA, BB, MM
h.       Resesif : sifat gen yang tidak muncul (tertutup) karena kalah oleh sifat pasangannya, akan muncul apabila bersama-sama gen resesif lainnya, disimbolkan dengan huruf kecil, contoh : aa, bb, mm
i.         Homozigot : pasangan gen yang sifatnya sama, contoh : AA, aa, MM, bb
j.        Heterozigt : pasangan gen yang tidak sama, contoh : Aa, Mm, Bb
Persilangan Monohibrid
            Persilangan Monohibrid adalah persilangan sederhana yang hanya memperhatikan satu sifat atau tanda beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Kenyataannya, sering kali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan yang mungkin disebabkan oleh bebrapa hal seperti adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat homozigot letal dan sebagainya.
Mendel melakukan persilangan monohibrida atau persilangan dua sifat beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan Hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukan sel gamet dapat memisah secara bebas.
      C.     Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang dapat diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah Penyesuaian dengan Hukum Mendel I.
     D.    Alat dan Bahan
Tabel Alat
No
Nama Alat
Jumlah
1
ATK (Alat Tulis Kantor)
1 Set
2
Kantong pelastik hitam/ kantong jas laboratrium
2        Kantong

Tabel Bahan
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Kancing genetika warna Merah
50 buah
2
Kancing genetika warna Putih
50 buah

     E.     Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan dua buah warna kancing genetika masing masing sebanyak 50 buah, yakni kancing berwarna merah dan kancing berwarna putih.
2.      Membagi masing-masing kancing menjadi dua bagian, yang terdiri dari 25 buah gamet jantan dan 25 gamet betina.
3.      Menyatukan 25 buah kancing warna merah dengan 25 buah kancing warna putih sebagai gamet jantan kemudian memasukkan kedalam kantong. Melakukan hal yang sama pada 25 buah sisa kancing warna merah dan 25 buah sisa kancing warna putih kedalam kantong lainnya.
4.      Mengambil secara acak satu persatu kancing dari dalam kantong baju secara bersama-sama. Satu dari kantong pertama dan satu dari kantong kedua. Meletakkan kancing yang telah diambil secara acak di atas meja.
5.      Melakukan hal yang sama secara terus menerus sampai tidak ada kancing yang tersisa.
6.      Mencatat hasil perbandingan yang diperoleh dari percobaan, baik perbandingan genotip maupun fenotip.
7.      Menguji hasil perbandingan yang dilakukan dengan Chi-Square.

     F.      Data Percobaan
Kancing warna merah = Dominan (T)
Kancing warna putih = Resesif (t)
TT = 27 (Tinggi-Tinggi)
Tt = 47 (Tinggi-rendah)
Tt = 26 (rendah-rendah)


     G.    Analisis Data
Ho : Percobaan sesuai dengan Hukum Mendel I
Ha : Percobaan tidak sesuai Hukum Mendel I
Rumus Khi-Kuadrat :  = /e
db = Jumlah kelas fenotip – 1
= 2-1
= 1

Tinggi
Rendah
Jumlah
Diperoleh (o)
74
26
100
Diramal (e)
75
25
100
Deviasi
-1
1

( d - ½ )
-0,5
0,5

 = /e
0,003
0,01


 = 0,003 + 0,01
      = 0,013           0,002
      = 0,99 (nilai kemungkinan)
*Kriteria Pengujian
Ho diterima jika hitung > (0,05)
hitung > (0,05) = 0,99 > 0,05
*Kesimpulan : 0,99 > 0,05 maka dari percobaan yang telah kami lakukan sesuai dengan Hukum Mendel I.

     H.    Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan praktikan dengan menggunakan masing-masing 50 buah kancing berwarna berbeda (warna merah dan putih) sebagai model gen, kami melakukan percobaan persilangan monohibrida dimana tanaman yang kami misalkan adalah antara tanaman mangga berpohon tinggi (genotip TT) dengan tanaman mangga berpohon rendah (genotip tt). Kancing genetika yang digunakan berwarna merah untuk mewakili gen tanaman mangga berpohon tinggi dan kancing berwarna putih untuk mewakili tanaman mangga berpohon rendah. Jadi praktikan menggunakan satu sifat beda (tanaman mangga berpohon tinggi dan berpohon rendah) untuk membuktikan hukum mendel 1.
Jumlah 50 dari masing-masing warna kancing ini melambangkan jumlah alel. Setiap 1 kancing berwarna diibaratkan sebagai 1 gamet. Yang mana jika dihitung berarti ada 25 genotip (50 pasang kancing dengan warna yang sama). Kemudian 25 pasang kancing ini, akan memisah pada waktu pembentukan gamet, yang selanjutnya dikenal dengan prinsip segregasi secara bebas, dan gen akan berpasangan kembali pada waktu fertilisasi sehingga setiap individu bersifat diploid, hal ini ditunjukkan dengan 25 buah kancing genetika warna merah dan 25 buah kancing genetika warna putih dimasukkan di dalam salah satu kantong (A) dan 25 buah kancing genetika warna merah dan 25 buah kancing genetika warna putih dimasukkan dalam kantng yang lainnya (B).
Kantong A dan B diibaratkan sebagai lokus pada kromosom induk betina dan jantan. Pada tahapan ini percobaan telah menemukan adanya F1 yaitu tanaman mangga berpohon tinggi (Genotip Tt). Kemudian dilanjutkan dengan persilangan F1 dengan sesamanya yang dilakukan dengan mengambil 1 kancing pada kantong A dan mengambil 1 kancing pada kantong B Secara acak sampai kancing-kancing yang terdapat dalam masing-masing kantong habis. Hasil yang diperoleh kemudian dicatat, hal ini menggambarkan pasangan genotip yang terbentuk akibat persilangan monohibrid (segregasi bebas).
Pada percobaan yang telah dilakukan, berdasarkan data analisis kelompok dapat dilihat dari 100 sampel, terdapat 27 pasang kancing yang mewakili sifat homozigot dominan. Namun jika sesuai dengan hukum mendel 1, yaitu yang mengatakan bahwa ketika F1 dari persilangan monohibrid dikawinkan, diperoleh perbandingn genotip 1:2:1, seharusnya jumlah pasangan kancing homozigot dominan adalah 25. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang homogennya pengocokkan kancing dalam kantong dan waktu pengeluaran kancing dari dalam kantong yang tidak bersamaan. Tapi selisih antara angka 26 dengan angka 25 tidak terlalu jauh, sehingga bisa dianggap angka 26 ini mendekati angka 25 (sesuai Hukum Mendel I).
Demikian halnya data untuk pasangan kancing yang mewakili sifat heterozigot diperleh sebanyak 47 pasang, tapi berdasarkan perbandingan mendel seharusnya dari 100 sampel diperoleh sebanyak 50 pasang kancing yang mewakili sifat heterozigot. Hal ini tidak masalah, karena selisih antara 47 dan 50 tidak terlalu jauh. Sama halnya dengan sifat homozigot dominan, kekurang tepatan ini kemungkinan disebabkan oleh pengocokkan yang kurang homogen pula.
Untuk data pasangan kancing yang mewakili sifat homozigot resesif diperoleh sebanyak 26 pasang. Padahal jika dilihat dengan Hukum Mendel I, dari 100 sampel seharusnya ada 25 pasang kancing homozigot resesif untuk mmperoleh 1:2:1. Namun meskipun angka yang diperoleh tidak sama persis dengan teori, setidaknya angka ini mendekati.
Dari semua data yang diperoleh, jika dibuat perbandingan genotip homozigot dominan (TT) : heterozigot (Tt) : homozigot resesif (tt) = 27 : 47 : 26. Setelah disederhanakan diperoleh perbandingan 1 : 1,85 : 1. Kemudian untuk perbandingan fenotip yaitu tanaman mangga berpohon tinggi : tanaman mangga berpohon rendah = 74 : 26, jika disederhanakan diperoleh 2,85 : 1. Perbandingan ini mendekati Hukum Mendel I atau hukum segregasi dimana pada persilangan antar keturunan F1 tampak bahwa perbandingan hasil perkawinan antar faktor dominan dan resesif pada genotipnya adalah 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotipnya adalah 3 : 1.
     I.   Kesimpulan
Prinsip segregasi secara bebas memang benar adanya dengan dilakukannya percobaan pemisahan 25 pasang kancing dengan jumlah yang sama besar dan disilangkan kembali secara acak yang kemudian menghasilkan keturunan F1 dan F2 dengan adanya perbandingan tertentu yang cenderung stabil. Terbukti bahwa pernadingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu perbandingan genotip 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotip 3 : 1 atau hampir mendekati yang dibuktikan dengan uji Chi-Square dan hasilnnya Ho dierima. Perbandingan antara teoritis Hukum Mendel I dan hasil percobaan yang dilakukan sesuai, yaitu data yang diperoleh menyatakan bahwa Ho diterima dan membuktikan bahwa percoban yang dilakukan berhasil.
J
     Daftar Pustaka
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/biol4219a/hukum_mendel/hukum_mendel.htm             diakses pada tanggal 12 September 2014
Rakhma. 2010. Chi Square Test. Online: http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/statistik/chisquare.pdf diakses pada tanggal 13 September 2014
Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Syafitra. 2013. Genetika. Mataram : IKIP Mataram Press
Widianti, Tuti dan Noor Aini H. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang :   Jurusan Biologi FMIPA Unnes.











UPR peringkat 82 PTN/PTS Terbaik di Indonesia versi Webometrics

Pada bulan Juli 2019 UPR telah menduduki Peringkat 71 kampus terbaik Se-Indonesia versi Webometrics . Namun, setelah dirilis pada awal tahun...